BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Makhluk hidup di bumi sangat beraneka ragam. Penyebabnya yang pertama, spesies berevolusi melalui proses adaptasi terhadap lingkungan yang dikenal dengan seleksi alam dan yang kedua, bahwa perbedaan pada organisme dikendalikan oleh faktor genetis yang diturunkan tetuanya (Kimball, 1999).
Keanekaragaman hayati yang merupakan totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem, menunjukkan terdapatnya berbagai variasi bentuk, penampilan, jumlah, ukuran, dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman semua spesies, tumbuhan, hewan, mikroorganisme, dan proses-proses ekosistem serta ekologis (Kimball, 1999).
Dalam klasifikasi organisme sistem 5 kingdom lumut termasuk kingdom plantae, filum bryophyta. Struktur selnya bersifat euokariotik dan memperoleh makanan dengan melakukan karena telah memiliki klorofil (Prawirohartono, 1999).
Lumut merupakan jenis tumbuhan pertama yang beradaptasi dengan lingkungan darat, akan tetapi umumnya masih menyukai tempat-tempat yang basah atau lembab. Kalaupun ada lumut yamhg diijumpai di air, hal ini merupakan pengecualian, misalnya lumut gambut (Prawirohartono, 1999).
Tumbuhan paku-pakuan merupakan tumbuhan yang tumbuhnya benar-benar berupa kormus, yaitu memiliki akar, batang dan daun. Cara hidupnya bermacam-macam, ada yang sporofit, efifit, dan hidup di tanah maupun di air. Paku - pakuan ditemukan di berbagai tempat habitat, yang tanahnya berkapur, tanah asam atau tanah netral. Biasanya paku-pakuan menyukai tempat yang teduh dan lembab dan adapula yang hidup di air (Kimball, 1999).
Pada tumbuhan berbiji terbuka ditemukan sifat-sifat umumnya yaitu akarnya kebanyakan bercabang-cabang, daunnya sempit, kaku, bijinya telanjang, bunga tereduksi hingga tinggal kantong-kantong serbuk sari dan pangkal biji, bunganya tersusun dalam stobilus, tidak terdapat xilem sekunder, tidak mempunyai flometerma, sporanya heterosfer yaitu berasal dari mikrospora dan makrospora. Contoh dari gymnospermae yaitu pakis haji (Cycas rumphii), pinus (Pinus merkusii), damar (Agathis alaba), dan melinjo (Gnetum gnemon) (Kimball, 1999).
Pada tumbuhan biji tertutup atau angiospermae memilki sifat-sifat yaitu akar tunggang atau sera, daun-daunnya pipih, lebar, susunan urat bermacam-macam, menghasilkan bunga yang sesungguhnya, bakal biji tidak tampak karena terbungkus dalam putik dan mengalami pembuahan ganda. Angiospermae terbagi dalam dua kelas yaitu dikotil (berkeping dua) dan monokotil (berkeping satu) (Kimball, 1999).
Invertebrata berasal dari kata In yaitu tidak dan Vertebrata yaitu tulang belakang, yang berarti hewan tingkat rendah yang tidak memiliki tulang belakang, baik hewan yang bersel tunggal dan tidak mempunyai bentuk tetap. Hewan tersebut dapat dibedakan berdasarkan jumlah lapisan lembaga dan rongga tubuh. Sedangkan hewan vertebrata adalah hewan yang memilki tulang belakang (Kimball, 1999).
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal ciri-ciri pokok tumbuhan lumut (Bryophyta), dan tumbuhan paku-pakuan (Pterydophyta), mengenal ciri-ciri pokok tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), mengetahui persamaan dan perbedaan antara tumbuhan monokotol dan dikotil (Angiospermae), mengenal ciri-ciri pokok beberapa spesies hewan invertebrata, serta mengenal ciri-ciri pokok beberapa spesises hewan vertebrata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Proses evolusi berlangsung secara gradual, sehingga terjadi pembentukan spesies baru (spesiesi) yang paling cocok dengan kondisi lingkungan tempat hidup. Proses spesiesi dapat terjadi secara alopatrik (allopatric = berbeda tempat), yaitu suatu spesies yang sama kemudian dipisahkan tempat hidupnya. Atau secara simpatrik (sympatric = sama tempat), yaitu spesies yang sama di daerah sama karena sesuatu hal terjadi reproduksi terpisah (Kimball, 1999).
Terus bertambahnya jumlah spesies dari masa ke masa, maka untuk lebih mudahnya dalam mempelajari dilakukan penggolongan/pengelompokan organisme. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan suatu sistem klasifikasi dengan dasar yang sama untuk setiap penggolongan (Prawirohartono, 1999).
Tahun 1969, R.H. Whittaker membagi makhluk hidup menjadi 5 kingdom. Pembagian organisme itu :
1. Monera
2. Protista
3. Fungi
4. Plantae (tumbuhan)
5. Animalia (hewan)
Vertebrata sebagai suatu sub filum terdiri dari beberapa kelas, masing-masing kelas terdiri dari beberapa genus dan seterusnya. Vertebrata dalam klasifikasi ditempatkan dalam sub filum chordata, karena dalam perkembangan hidupnya hewan vertebrata pernah mempunyai kerangka sumbu primer yang disebut chordata dorsalis. Pada ikan sampai dengan mamalia kordata dorsalis hanya terdapat pada masa tingkat embrio. Pada perkembangan berikutnya chordata dorsalis ini berangsur diganti dengan unsur jaringan tulang sehingga pada saat dewasa bagian ini membentuk tulang belakang yang dapat dilihat pada ikan dan mamalia (Sutarmi, 1987).
Vertebrata adalah hewan yang bertulang belakang. Yang dimaksud dengan tulang belakang adalah sederetan ruas tulang mulai dari belakang kepala ekor belakang dari punggung. Hewan bertulang belakang ini mempunyai susunan saraf terentang sepanjang tubuhnya dan terdapat di atas saluran pencernaan. Hewan yang tergolong vertebrata dapat dikenal melalui ciri tubuhnya. Semua hewan yang tergolong vertebrata telah mempunyai otak yang terlindung dalam tulang-tulang tengkorak sehingga vertebrata sering pula dikenal dengan kraniata. Hewan vertebrata kerangka sumbu sudah berupa susunan ruas tulang belakang. Menurut panjangnya, tubuh vertebrata dapat dibagi menjadi kepala, leher, badan dan ekor. Adanya leher dan ekor tidak mutlak bagi vertebrata. Tubuhnya simetris bilateral dan sistem alat tubuh tampak bersegmen (Nurlis, 1998).
Beberapa contoh vertebrata adalah Ikan Mas, dan Katak. Ikan mas mempunyai ciri umum sebagai berikut tubuh terdiri dari kepala, badan dan ekor, memiliki sepasang mata, sepasang cekung hidung, sepasang ingsang, alat pendengar dan keseimbangan yang tidak tampak dari luar, memiliki kulit luar yang berlendir, gurat sisik, dan tiga lubang tubuh ditutupi oleh sisik (Saktiyono, 1999).
Katak mempunyai ciri umum sebagai berikut susunan tubuh sesuai untuk beradaptasi di darat dan di air tubuh terlindung oleh kulit tipis yang berfungsi untuk pelindung, pengatur suhu tubuh dan untuk membantu pernapasan, tidak memiliki ekor, mata mempunyai pelupuk atas dan pelupuk bawah. Pada kepala terdapat selaput pendengaran dan lubang hidung, badan selalu licin, karena kelenjar lendir yang menyebabkan kulit katak tetap basah, badan mempunyai dua pasang anggota gerak bebas depan dan belakang yang mempunyai empat jari, pada akhir badan terdapat kloaka (Saktiyono, 1999).
Hewan-hewan invertebrata tersebut memiliki ciri tertentu yang dapat diperhatikan dari morfologi hewan tersebut. Walaupun dalam satu kelompok hewan invertebrata, pasti setiap hewan memiliki ciri yang membedakan dengan hewan lain. Dunia hewan (animalia) umumnya dibagi menjadi kurang lebih 25-30 filum yang berbeda. Filum yang umum dikenal adalah filum invertebrata dan filum vertebrata. Filum vertebrata tergolong filum yang maju karena sudah mempunyai tulang belakang (Saktiyono, 1999).
Filum vertebrata terbagi menjadi beberapa kelas, hewan yang akan diamati dalam praktikum kali ini adalah ikan mas (Cyprinus sp), katak (Rana sp).Betapa banyaknya keanekaragaman hewan membuat kita mengalami kesulitan untuk lebih mengenal hewan vertebrata. Perlu dilakukan beberapa spesies hewan vertebrata. Dengan dasar itu, diadakanlah praktikum pengenalan hewan vertebrata (Kimball, 1999).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada pukul 08.00 WITA, hari rabu, tanggal 18 Nopember 2009. Bertempat di Laboratorium biologi dasar 1, Lab. Dasar FMIPA UNLAM. Banjarbaru.
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Pengenalan Tumbuhan Lumut dan Paku
Alat yang digunakan adalah loupe, pinset, cutter/silet, mikroskop cahaya dan binokuler.
Bahan yang digunakan adalah Pogonatum sp.(lumut daun), Adiantum cuneatum (suplir), Lyndsaya sp.
3.2.2. Pengenalan Tumbuhan Biji Terbuka dan Biji Tertutup
Alat-alat yang digunakan adalah loupe, pinset, cutter/silet, mikroskop cahaya dan binokuler.
Bahan yang digunakan adalah Cycas rumphii, Gnetun gnemon, Hibiscus sp.
3.2.3. Pengenalan Hewan Invertebrata
Alat-alat yang digunakan adalah bak parafin dan potongan kaca, loupe, pinset.
Bahan yang digunakan adalah Lumbricus terrestris (cacing tanah), Achatina fulica (bekicot), Julus nemorensis (Kaki seribu), Periplaneta americana (kecoa).
3.2.4. Pengenalan Hewan Vertebrata
Alat-alat yang digunakan adalah bak parafin, loupe, pinset dan section set.
Bahan yang digunakan adalah Cyprinus sp (ikan mas), Rana sp (katak), Hemidactylus gray (cicak), Columba livia (burung merpati), Mus musculus (mancit) .
3.3. Proseder Kerja
3.3.1. Pengenalan Tumbuhan Lumut dan Paku
a. Ditulis nama dan klasifikasi dari masing-masing spesies yang digunakan.
b. Digambar bentuk umum dari spesies dan diberi keterangan.
1) Untuk Lumut :
§ Thallus dan percabangannya (gametofit)
§ Sporofit
§ Rhizoid
§ Kapsul spora
§ Letak anteridium dan arkhegenium
§ Perbedaan anteridiofor dan arkhegoniofor
§ Badan eram (gemma cup)
2) Untuk Paku-pakuan :
§ Akar
§ Batang
§ Daun
§ Inducium
3.3.2. Pengenalan Tumbuhan Biji Terbuka dan Biji Tertutup
a. Ditulis nama dan klasifikasi masing-masing spesies yang digunakan.
b. Digambar bentuk umum dan diberi keterangan.
1) Cycas rumphii meliputi :
§ Daub buah (karpella)
§ Biji (ovulum), penampang melintang dan membujur
§ Mikrofil
§ Kantong pollen
§ Arkhegonium
§ Nusellus
§ Dinding biji atau kulit yaitu : eksodermis, mesodermis dan endodermis.
2) Gnetum gnemon meliputi :
§ Strobilus jantan dan betina
§ Bunga betina
§ Biji dengan penampang membujur, meliputi : mikrofil, perigonium, integenum luar dan integenum dalam, nuselus dan gametofit.
3) Hibiscus sp meliputi :
§ Daun-daun
§ Bunga
§ Kelompok bunga (kaliks) dengan sepala
§ Alat kelamin jantan ( stamen / androesium) dengan antera dan filamentum.
§ Alat kelamin betina (stigma)
§ Bunga dan rumus bunganya.
3.3.3. Pengenalan Hewan Invertebrata
1) Untuk Julus nemorensis (Kaki seribu) :
a. Kaki seribu dicari sehari sebelum praktikum, dan disimpan dalam cawan atau botol yang berisi air.
b. Seekor kaki seribu diambil dengan pinset, diletakkan di bak parafin.
c. Diamati cara gerak, cara makannya.
2) Untuk Lumbricus terrestris (Cacing tanah) :
a. Dicari hewan ini pada habitatnya dan disimpan dengan tanahnya pada tempat yang aman.
b. Diambil satu ekor cacing tanah dan diletakkan pada bak parafin, diamati gerak dan cara makannya.
c. Digambar dan diberi keterangan.
3) Untuk Achatina fulica (Bekicot) :
a. Dicari hewan ini pada habitatnya, disimpan ditempat yang sesuai dengan makanannya yang biasanya berupa sampah.
b. Diambil seekor dan ditempatkan pada potongan kaca, diamati cara dan arah gerakannya.
c. Digambar dan diberi keterangan.
4) Untuk Periplaneta americana (Kecoa) :
a. Dicari hewan ini pada habitatnya.
b. Diambil seekor, diletakkan di bak parafin dan ditusuk dengan jarum. Diamati bagian-bagian tubuhnya.
c. Digambar dan diberi keterangan.
3.3.4. Pengenalan Hewan Vertebrata
1) Untuk Cyprinus sp (Ikan mas) :
a. Digambar morfologi ikan mas, diberi keterangan bagian-bagian tubuhnya.
b. Ditulis organ-organnya : organon visus (penglihatan), rima oris (celah mulut), fovea nasalis (cekung hidung), insang dan anus.
2) Untuk Rana sp (Katak) :
a. Digambar morfologi katak dan disebutkan bagia-bagian tubuhnya : kepala, truncus, kaki depan, dan kaki belakang.
b. Ditulis organ-organnya : alat penglihatan, celah mulut, alat pendengaran, lubang hidung, dan anus.
c. Diperhatikan lubang hidungnya sudah berhubungan dengan rongga mulut. Digambar rongga mulutnya.
3) Untuk Hemidactylus gray (Cicak) :
a. Digambar morfologi cicak dan ditulis bagian-bagian tubuhnya : kepala, truncus, kaki depan, dan kaki belakang.
b. Ditulis organ-organnya : alat penglihatan, celah mulut, alat pendengaran, lubang hidung, dan anus.
4) Untuk Columba livia (Burung merpati) :
a. Digambar morfologi burung merpati, dan ditulis bagian-bagian tubuhnya : cervix, sayap, ekor dan kaki.
b. Ditulis organ-organnya : alat penglihatan, celah mulut, alat pendengaran, lubang hidung, dan anus.
c. Direntangkan bulu sayap dan bulu ekor, disebutkan keadaaannya serta digambar.
5) Untuk Mus musculus (Mencit) :
a. Digambar morfologinya dan ditulis bagian-bagian tubuhnya ; kepala, badan, ekor, kaki depan, dan kaki belakang.
b. Ditulis organ-organnya : mata, telinga, hidung, dan lubang pernapasan.
c. Dibuka mulutnya, diperhatikan keadaan giginya dan digambar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapat hasil sebagai berikut :
4.2. Pembahasan
Praktikum kali ini ada terdapat empat percobaan yang akan dibahas yaitu tentang pengenalan tumbuhan lumut dan paku, pengenalan tumbuhan biji terbuka dan biji tertutup, pengenalan hewan invertebrata, serta pengenalan hewan vertebrata.
4.1.1. Pengenalan Tumubuhan Lumut dan Paku
Lumut daun juga disebut lumut sejati (musoi). Lumut memiliki batang dan daun sejati, akarnya berupa akar rhizoid. Daunnya tersusun seperti spiral dan terdiri dari selapis sel. Daun lumut berklorofil sehingga dapat berfotosintesis. Batang berukuran kecil dan panjang berbentuk silindris. Ukuran tubuhnya relatif kecil dengan tinggi sekitar 1,5 cm. Tumbuhan ini banyak terdapat di tanah lembab daerah pegunungan. Lumut hidup ditempat yang lembab bukan daerah yang terendam air. Akar rhizoid lumut berfungsi untuk menyerap air dan mineral serta untuk menempelkan tubuh pada substrat agar dapat berdiri. Pada akar tidak terdapat pembuluh kayu.
Tumbuhan paku termasuk dalam kelompok tumbuhan berpembuluh, yaitu sekelompok tumbuhan yang mempunyai akar, batang dan daun sejati. Salah satu spesies tumbuhan berpembuluh, yaitu sekelompok tumbuhan yang mempunyai akar, batang adan daun sejati. Salah satu spesies tumbuhan paku yang dipakai sebagai bahan dalam praktikum ini adalah Adiantum cuneatum, yang berakar serabut dengan batang yang bercabang-cabang dan mempunyai daun. Daunnya berwarna yang menandakan adanya klorofil hingga dapat melakukan fotosintesis. Daun yang melaksanakan fotosintesis disebut trofofil. Daunnya juga menghasilkan spora. Sporangium terkumpul dalam sorus. Sorus dilindungi oleh selaput yang disebut inducium.
4.1.2. Pengenalan Tumbuhan Biji Terbuka dan Biji Tertutup
Tumbuhan Gymnospermae dapat kita bedakan dengan tumbuhan Angiospermae berdasarkan ciri-ciri masing-masing. Gymnospermae mempunyai ciri yang bisa kita lihat pada adanya stobilus sebagai alat perkembangbiakannya. Selain itu, biji yang tidak tertutup bakal buah juga menjadi ciri Gymnospermae.
Akar pada tumbuhan biji terbuka adalah akar tunggang daunnya umumnya sempit serta tebal, bahkan ada yang berbentuk sperti jarum atauoun sisik. Biji pada tumbuhan Gymnospermae lahir dalam keadaan “telanjang” pada organ-organ mirip daun. Yang termasuk Gymnospermae diantaranya pinus, cemara, damar dan melinjo.
Bunga merupakan ciri khas dari tumbuhan Angiospermae yang merupakan alat perkembangbiakan bunga ini mempunyai organ pokok yaitu kelopak daun, tajuk atau mahkota, benag sari dan adanya daun buah yang menghasilkan bakal biji.
Angiospermae terdiri atas dua kelas yaitu dikotil dan monokotil. Ciri-ciri tumbuhan monokotil adalah mempunyai daun lembaga tunggal, daun sempit dengan tulang daun sejajar, berkas pembuluh angkut tidak mampu meluas, jarang terdapat pertumbuhan kayu, dan bunganya terbilang tiga. Ciri-ciri tumbuhan dilkotil dalah berdaun lebar dengan tulang daun seperti jala, berkas pembuluh pengangkut sempurna, terdapat pembentukan kayu membentuk kayu yang membentuk pohon dan bagian bunga kebanyakan terbilang empat dan lima.
4.1.3. Pengenalan Hewan Invertebrata
Hewan-hewan invertebrata dalam hal ini adalah bekicot, cacing tanah, dan kecoa. Apabila dihubungkan dengan habitatnya masing-masing memiliki perbedaan morfologi sebagai berikut yaitu bekicot, termasuk dalam filum Molussca yang dalam klasifikasi dalam kelas Gastropoda, memiliki ciri morfologi yang antara lain hidup di darat pada tempat lembab dan banyak mengandung bahan organik, pernapsannya menggunakan insang dalam bentuk larva dan paru-paru dalam waktu dewasa, menggunakan kaki yang ada pada perut untuk melakukan pergerakannya pada kepala terdapat mata yang terdapat pada ujung peraba, yang berfungsi membedakan gelap dan terang. Mulut memiliki lidah perut yaitu lidah yang memiliki zat tanduk yang berfungsi menghancurkan makanan, selain itu memiki cangkok yang terdiri dari tiga lapisan yaitu periostakrum, petismatik dan nakreas yang tipis, selain itu merupakan hewan hermaprodit.
Kecoa termasuk dalam filum insekta yang diklasifikasikan kelas antropoda (serangga bersayap lurus) dengan ciri-ciri morfologi yang antara lain memilki dua kaki malathorak yang berfungsi untuk bertolak waktu loncat, metamorfosis tidak menggigit.
4.1.4. Pengenalan Hewan Vertebrata
Mencit hampir sama dengan kelinci tubuhnya sama-sama berambut secara garis besar Mencit terdiri dari berbagai bagian yaitu caput yang alat pentingnya antara lain adalah organon visus (alat penglihatan), naresanteriores (lubang hidung bagian dalam), auriculae (daun telinga), rima (celah mulut), yang keduanya trungkus (badan) yang terdiri dari thorak (dada), abdomen (perut), perinium (kalin antara organ genitalis eksternal) dan anus. Ketiga adalah eksternitas yang terdiri atas anterior dan superior (tanaan), eksternitas posterior dan inferior (kaki).
Jantung Mencit terdiri atas empat ruang, dua serambi dan dua bilik. Dinding bilik lebih tebal dari dinding serambi, hal ini terjadi karena kontaksi pada bilik lebih kuat daripada kontraksi di serambi. Pembuluh darahnya terdiri dari pembuluh nadi dan pembuluh nadi. Peredaran darah pada Mencit ada tiga macam yaitu peredarah darah kecil, besar dan sistem porta. Peredaran darah kecil dimulai dari bilik kanan, jantung, serambi kiri. Peredaran darah besar dari bilik kiri, keseluruh tubuh, searmbi kanan. Sedangakan sistem porta terdiri dari vena-vena saja. Jalurnya dimulai dari vena porta, hepatica, sampai dari usus halus, sebelum kembali kejantung singgah dulu ke hati.
Mencit berkembangbiak secara vivipar, proses reproduksi secara internal.
Pada burung mempunyai ciri khusus yaitu tubuh terdiri atas buku. Mempunyai dua pasang anggota anterior dan sepasang anggota pasterior. Cor terdiri atas empat ruangan yaitu dua aurikula dan dua ventrikula, respirasi dilakukan dengan paru-paru, dan suhu tubuh tetap.
Seluruh pernapasan paruh berbeda dengan mulut. Tidak bertugas sebagai pengunyah, lidah kecil runcing dan keras karena ada zat tanduk dari paruh makanan menuju ke faring lalu ke kerongkongan dan membentuk tembolok menuju ke lambung kelenjar dan mengandung butiran-butiran pasir dari empedal selanjutnya ke usus halus yang ujung dua belas jari diantara dua belokan tersebut ada yang menuju ke kelenjar pankreas bersama-sama hati menghasilkan getah-getah pencernaan. Sisa-sisa makanan dibuang melalui kloaka.
Ikan mas termasuk dalam filum pisces dan memiliki alat gerak berupa sirip punggung, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor. Sedangkan katak yang termasuk dalam filum amphibi memiliki alat gerak berupa sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang.
Perbedaan morfologi antara kelas pisces dan amphibi yang dihubungkan dengan tingkat kompleksitas yaitu, pada ikan mas tempat hidupnya di air tawar, laut, payau, alat pernapasannya berupa insang, proses pernapasannya air masuk melalui mulut kemudian dialirkan keluar melalui celah-celah insang. Oksigen diikat dan CO2 dikelurakan, cara berkembangbiak dengan bertulur dan pembuahannya terjadi diluar tubuh. Sedangakan pada amphibi memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu dapat hidup di dua tempat yaitu di darat dan di air. Alat pernapasan waktu berudu dengan insang setelah dewasa dengan paru-paru, berdarah dingin, bereproduksi dengan bertelur, pembuahan terjadi diluar tubuh dan waktu bertelur katak menuju ke air.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah:
1. Ciri khas dari tumbuhan lumut adalah tidak berakar (pengganti akar adalah rhizoid), dan tidak berpembuluh.
2. Pakis haji (cycas rumphii) dan melinjo (gnetum gnemon) termasuk dalam tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae), sedangkan tumbuhan kembang sepatu tumbuhan biji tertutup (angiospermae).
3. Cacing tanah, bekicot, dan kecoa merupakan hewan invertebrata yang tidak mempunyai ruas tulang belakang, dan umumnya hidup di daerah lembab.
4. Hewan vertebrata adalah kelompok hewan dengan tulang belakang yang merupakan hewan yang lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan hewan invertebrata karena sudah memiliki organ dan sistem organ yang lebih kompleks dan teratur serta berkembang cukup baik.
5.2. Saran
Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dan dasar-dasar teori praktikum. Dalam pengamatan yang akan dilakukan pada praktikum hendaknya lebih sabar dan teliti sehingga kita dapat menghasilkan pengamatan yang baik dan sempurna sesuai dengan apa yang kita kehendaki.
DAFTAR PUSTAKA
Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 2 dan 3. Erlangga, Jakarta.
Nurlis, P. 1998. Biologi Umum.UGM, Yogyakarta.
Prawirohartono, Slamet. 1999. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Saktiyono. 1999. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Sutarmi, S. 1987. Biologi. ITB, Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar Anda disini